Sabtu, 28 Mei 2016

Perkembangan Peserta Didik

Bahasa
1.    Perkembangan Bahasa
 Bahasa dalam bahasa inggris berarti language, Dalam bukunya, Berko Gleason mengungkapkan Language has been hailed as the hallmark of humanity, the ability that separates humans from animals (Berko-Gleason, 1997). As humans in society, we use our language ability continuously to embrace ideas, share our feelings, comment on the world, and understand each other’s minds. Language can be defined as an organized system of arbitrary signals and rule-governed structures that are used as a means for communication.Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor hakiki yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa erat kaitannya dengan perekembangan berfikir individu.

2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
            Berbahasa terkait erat dengan kondisi pergaulan.Oleh sebab itu,perkembangannya dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor itu adalah :
a.       Umur Anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya,bertambah pengalaman,dan meingkat kebutuhannya.Bahasa seseorang akan berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara,kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.Pada masa remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan,dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukan cara berkomunikasi dengan baik.
b.      Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang cukup besar dalam berbahasa.Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan berbeda dengan dilingkungan pedesaan.Begitu pula perkembangan bahasa didaerah pantai,pegunungan,dan daerah-daerah terpencil dan di kelompok sosial yang lain.
c.       Kecerdasan Anak.
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi dan suara,gerakan,dan mengenal tanda-tanda,memerlukan kemampuan motorik yang baik.kemampuan motorik seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.Ketepatan meniru,memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,kemampuan menyusun kalimat dengan baik,dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain,amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
d.      Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik,akan mampu menyediakan situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota keluarganya.Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial rendah.hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang hidup di dalam keluarga terdidik an tidak terdidik.dengan kata lain pendidikan keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.
e.       Kondisi Fisik
Kondisi fisik disini dimaksudkan kondisi kesehatan anak.seseorang yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti bisu,tuli,gagap,atau organ suara tidak sempurna akan menganggu perkembangan berkomunikasi dan tentu saja akan menanggu perkembangannya dalam berbahasa.

3.      Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir.
 Kemampuan berbahasa dan kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.bahwa kemampuan berpikir berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya,kemampuan berbahasa berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang bai,logis,dan sistematis.Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain.seseorang menyampaikan ide dan gagasan orang lain melalui bahasa,menyampaikan dan mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang abstrak.ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan kekaburan persepsi yang diperolehnya.Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil proses berpikir menjadi tidak tepat.ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini diakibatkan kekurangmampuan dalam bahasa.

4.      Tahapan Perkembangan Bahasa Dari Bayi Sampai Dewasa.
Menurut pendapat Piaget (Sumantri,dkk.2009:1-15) mengemukakan bahwa proses perkembangan anak dari kecil hingga dewasa melalui empat tahap perkembangan,yaitu :
a. Tahap Sensori Motor (0–2 Tahun)
Pada tahap ini, kegiatan intelektual anak hampir seluruhnya merupakan gejala yang diterima secara langsung melalui indera. Pada saat anak mencapai kematangan dan secara perlahan mulai memperoleh keterampilan berbahasa, mereka menerapkannya pada objek-objek yang nyata. Pada tahap ini anak mulai memahami hubungan antara benda dengan nama benda tersebut.
b. Tahap Praoperasional (2–7 Tahun)
Perkembangan yang pesat dialami oleh anak pada tahap ini. Anak semakin memahami lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan benda-benda. Keputusan yang diambil hanya berdasarkan intuisi, bukan atas dasar analisis rasional. Kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan dari sebagian kecil yang diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Anak akan berpendapat bahwa pesawat terbang berukuran kecil karena itulah yang mereka lihat di langit ketika ada pesawat terbang yang lewat.
c. Tahap Operasional Konkret (7–11 Tahun)
Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukai soal-soal yang telah tersedia jawabannya
d. Tahap Operasional Formal (11–15 Tahun)
Anak mencapai tahap perkembangan ini ditandai dengan pola pikirnya yang seperti orang dewasa. Anak telah dapat menerapkan cara berpikir terhadap permasalahan yang konkret maupun abstrak. Pada tahap ini anak sudah dapat membentuk ide-ide dan berpikir tentang masa depan secara realistis.

Sedangkan Johan Amos Comenius dalam Kartini Kartono (2007: 34-35) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seseorang terdiri dari empat periode perkembangan, yaitu:

a. Periode Sekolah-Ibu (0-6 Tahun)
Pada periode ini hampir semua usaha bimbingan-pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga, terutama aktivitas ibu sangat mempengaruhi proses perkembangan anak.
b. Periode Sekolah-Bahasa-Ibu (6-12 Tahun)
Pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu ini digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk mendapatkan impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti serta transmisi kultural dari orang dewasa, dan untuk mengekspresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.
c. Periode Sekolah-Latin (12-18 Tahun)
Pada periode ini anak mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa kebudayaan. Bahasa ini perlu diajarkan kepada anak agar anak mencapai taraf beradab dan berbudaya.
d. Periode Sekolah-Universitas (18-24 Tahun)

            Pada periode yang terakhir ini anak muda mengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah, di samping mempelajari macam-macam ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar