Bahasa
1. Perkembangan Bahasa
Bahasa dalam bahasa inggris berarti language, Dalam bukunya, Berko
Gleason mengungkapkan Language has been hailed as the hallmark of humanity, the
ability that separates humans from animals (Berko-Gleason, 1997). As humans in
society, we use our language ability continuously to embrace ideas, share our
feelings, comment on the world, and understand each otherβs minds. Language can
be deο¬ned as an organized system of arbitrary signals and rule-governed
structures that are used as a means for communication.Bahasa merupakan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa merupakan faktor hakiki
yang membedakan manusia dengan hewan. Bahasa erat kaitannya dengan
perekembangan berfikir individu.
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Berbahasa terkait
erat dengan kondisi pergaulan.Oleh sebab itu,perkembangannya dipengaruhi oleh
beberapa faktor.Faktor-faktor itu adalah :
a.
Umur Anak
Manusia bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan
fisiknya,bertambah pengalaman,dan meingkat kebutuhannya.Bahasa seseorang akan
berkembang sejalan dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya.Faktor fisik
akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ
bicara,kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.Pada masa
remaja perkembangan biologis yang menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai
tingkat kesempurnaan,dengan dibarengi oleh perkembangan tingkat intelektual
anak akan mampu menunjukan cara berkomunikasi dengan baik.
b.
Kondisi Lingkungan
Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang memberi andil yang
cukup besar dalam berbahasa.Perkembangan bahasa di lingkungan perkotaan akan
berbeda dengan dilingkungan pedesaan.Begitu pula perkembangan bahasa didaerah
pantai,pegunungan,dan daerah-daerah terpencil dan di kelompok sosial yang lain.
c.
Kecerdasan Anak.
Untuk meniru lingkungan tentang bunyi dan suara,gerakan,dan
mengenal tanda-tanda,memerlukan kemampuan motorik yang baik.kemampuan motorik
seseorang berkorelasi positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir.Ketepatan
meniru,memproduksi perbendaharaan kata-kata yang diingat,kemampuan menyusun
kalimat dengan baik,dan memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak
lain,amat dipengaruhi oleh kerja pikir atau kecerdasan seseorang anak.
d.
Status Sosial
Ekonomi Keluarga
Keluarga yang berstatus sosial ekonomi baik,akan mampu menyediakan
situasi yang baik bagi perkembangan bahasa anak-anak dan anggota
keluarganya.Rangsangan untuk dapat ditiru oleh anak-anak dari anggota keluarga
yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga yang berstatus sosial
rendah.hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi anak yang
hidup di dalam keluarga terdidik an tidak terdidik.dengan kata lain pendidikan
keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.
e.
Kondisi Fisik
Kondisi fisik disini dimaksudkan kondisi kesehatan anak.seseorang
yang cacat yang terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi seperti
bisu,tuli,gagap,atau organ suara tidak sempurna akan menganggu perkembangan
berkomunikasi dan tentu saja akan menanggu perkembangannya dalam berbahasa.
3.
Pengaruh Kemampuan Berbahasa Terhadap Kemampuan Berpikir.
Kemampuan berbahasa dan
kemampuan berpikir saling berpengaruh satu sama lain.bahwa kemampuan berpikir
berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa dan sebaliknya,kemampuan berbahasa
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir.seseorang yang rendah kemampuan berpikirnya
akan mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat yang bai,logis,dan
sistematis.Hal ini akan berakibat sulitnya berkomunikasi.
Bersosialisasi berarti melakukan konteks dengan yang lain.seseorang
menyampaikan ide dan gagasan orang lain melalui bahasa,menyampaikan dan
mengambil makna ide dan gagasan itu merupakan proses berpikir yang
abstrak.ketidaktepatan menangkap arti bahasa akan berakibat ketidaktepatan dan
kekaburan persepsi yang diperolehnya.Akibat lebih lanjut adalah bahwa hasil
proses berpikir menjadi tidak tepat.ketidaktepatan hasil pemrosesan pikir ini
diakibatkan kekurangmampuan dalam bahasa.
4. Tahapan Perkembangan Bahasa Dari Bayi
Sampai Dewasa.
Menurut pendapat Piaget
(Sumantri,dkk.2009:1-15) mengemukakan bahwa proses perkembangan anak dari kecil
hingga dewasa melalui empat tahap perkembangan,yaitu :
a. Tahap Sensori
Motor (0β2 Tahun)
Pada tahap ini, kegiatan intelektual anak hampir
seluruhnya merupakan gejala yang diterima secara langsung melalui indera. Pada
saat anak mencapai kematangan dan secara perlahan mulai memperoleh keterampilan
berbahasa, mereka menerapkannya pada objek-objek yang nyata. Pada tahap ini
anak mulai memahami hubungan antara benda dengan nama benda tersebut.
b. Tahap
Praoperasional (2β7 Tahun)
Perkembangan yang pesat dialami oleh anak pada tahap
ini. Anak semakin memahami lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk
menunjukkan benda-benda. Keputusan yang diambil hanya berdasarkan intuisi,
bukan atas dasar analisis rasional. Kesimpulan yang diambil merupakan kesimpulan
dari sebagian kecil yang diketahuinya, dari suatu keseluruhan yang besar. Anak
akan berpendapat bahwa pesawat terbang berukuran kecil karena itulah yang
mereka lihat di langit ketika ada pesawat terbang yang lewat.
c. Tahap
Operasional Konkret (7β11 Tahun)
Pada tahap ini anak mulai berpikir logis dan
sistematis untuk mencapai pemecahan masalah. Masalah yang dihadapi dalam tahap
ini bersifat konkret. Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang
bersifat abstrak. Pada tahap ini anak menyukai soal-soal yang telah tersedia
jawabannya
d. Tahap
Operasional Formal (11β15 Tahun)
Anak mencapai tahap perkembangan ini ditandai dengan
pola pikirnya yang seperti orang dewasa. Anak telah dapat menerapkan cara
berpikir terhadap permasalahan yang konkret maupun abstrak. Pada tahap ini anak
sudah dapat membentuk ide-ide dan berpikir tentang masa depan secara realistis.
Sedangkan Johan Amos Comenius dalam Kartini Kartono
(2007: 34-35) berpendapat bahwa perkembangan bahasa seseorang terdiri dari
empat periode perkembangan, yaitu:
a. Periode
Sekolah-Ibu (0-6 Tahun)
Pada periode ini hampir semua usaha
bimbingan-pendidikan berlangsung di lingkungan keluarga, terutama aktivitas ibu
sangat mempengaruhi proses perkembangan anak.
b. Periode
Sekolah-Bahasa-Ibu (6-12 Tahun)
Pada periode ini anak baru mampu menghayati setiap
pengalaman dengan pengertian bahasa sendiri (bahasa ibu). Bahasa ibu ini
digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu untuk mendapatkan
impresi dari luar berupa pengaruh, sugesti serta transmisi kultural dari orang
dewasa, dan untuk mengekspresikan kehidupan batinnya kepada orang lain.
c. Periode
Sekolah-Latin (12-18 Tahun)
Pada periode ini anak mulai diajarkan bahasa latin
sebagai bahasa kebudayaan. Bahasa ini perlu diajarkan kepada anak agar anak
mencapai taraf beradab dan berbudaya.
d. Periode
Sekolah-Universitas (18-24 Tahun)
Pada
periode yang terakhir ini anak muda mengalami proses pembudayaan dengan
menghayati nilai-nilai ilmiah, di samping mempelajari macam-macam ilmu
pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar