Sabtu, 28 Mei 2016

Autism

Autis Menurut DSM V (Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorder)

Ø Autis memiliki 2 gejala utama :
            1. Komunikasi sosial.
            2. Minat terbatas dan perilaku berulang.
Ø Panduan ini menyiratkan bahwa diagnosa autis diberikan ketika anak menunjukkan kesulitan untuk melakukan komunikasi dan adaaptasi sosial disebabkan keunikan perilaku.
Ø Keunikan perilaku disebabkan minat yang terbatas pada beberapa obyek atau aktifitas. Tapi keunikan ini juga disebabkan pola kognitif dan kebutuhan sensorisnya yang berbeda dari anak pada umumnya.

Komorbid
•      Pada DSM  V, dijelaskan bahwa jika anak menampilkan gejala dari beberapa gangguan, maka ia bisa mendapatkan diagnosa komorbid
•      Diagnosa komorbid adalah jika anak mendapatkan 2 diagnosa gangguan atau lebih. Misal : anak dengan ASD dan ADHD

Masalah Komunikasi Sosial dan Interaksi
Ø Sulit berteman atau berinteraksi dengan teman sebaya.
Ø  Tidak atau kurang memahami bermain peran.
Ø  Kurang memahami ruang pribadi orang lain.
Ø  Kurang menghargai apa yang orang lain sampaikan.
Ø  Kesulitan mempredisksi niat dan perilaku orang lain.
Ø  Kesulitan memahami informasi abstrak.
Ø  Kesulitan menjalin komunikasi dan percakapan sosial.
Ø  Sulit memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Ø  Sulit memahami norma-norma
Ø  Sulit bermain imaginatif.

Masalah Sensoris
•      Hipersensitif Sensori
   Kondisi dimana stimulasi yang diterima CNS yang seharusnya cukup,
   namun dirasa berlebihan. Sehingga anak cenderung menolak atau
   proteksi diri.
•      Hiposensitif sensori
   Kondisi dimana stimulasi yang diterima CNS yang seharusnya cukup,
   namun dirasa kurang. Sehingga anak cenderung mencari stimulasi.
   anak tampak aktif dan selalu bergerak. 

Profil Kognitif
•      Kesulitan mentrasfer pemahaman yang telah mereka pelajari pada berbagai konteks baru.
•      Proses berpikir konkret membuat mereka fokus pada detail dan kesulitan melihat konteks secara umum.
•      Biasanya profil kognitifnya juga berisi ketidaksetaraan antara kemampuan diri.

Komunikasi Sosial
•      Tidak menyahut atau tidak merespon secara konsisten ketika dipanggil namanya
•      Tidak senyum pada pengasuh
•      Tidak menggunakan komunikasi gerak tubuh secara mandiri ketika berbicara, contoh : tanpa disuruh tidak paham untuk mengayunkan tangan untuk menyatakan selamat tinggal
•      Tidak menunjukkan minat bermain dengan anak lain
•      Tidak menunjukkan minat bermain cilukba atau bermain peran .

Komunikasi dan Pemahaman
•      Tidak melakukan kontak mata untuk mendapatkan perhatian atau komunikasi
•      Tidak untuk menunjuk untuk menarik perhatian orang lain untuk melihat hal yang sedang menarik perhatiannya (atensi bersama)
•      Tidak memahami kalimat instruksi sederhana satu langkah, seperti : tunjukkan mana kucing


Perilaku
•      Memiliki minat berlebih pada suatu obyek dan menjadi terpaku pada obyek tersebut
•      Fokus berlebih pada suatu aktifitas atau obyek dan bisa menghabiskan waktu yang cukup lama
•      Mudah frustasi jika ada perubahan rutinitas sehari-hari
•      Mengulang beberapa gerak tubuh atau memiliki pola gerak tubuh yang tidak biasa, misal : jalan jinjit, mengayunkan tangan

Sensoris
•      Sangat sensitif pada rangsang sensasi tertentu, misal mudah terganggu jika ada suara keras atau hanya mau makan yang keras saja
•      Mencari rangsang sensasi tertentu, seperti menyukai gerakan tubuh cepat, menjetikkan jari, menekan tubuh, mengedip-kedipkan mata untuk mengurangi cahaya masuk ke mata

Perlu Dipahami
•      Bahwa gejala autis tidak sama dengan keterlambatan perkembangan. Karena secara khas gangguan komunikasi, interaksi sosial, perilaku  serta keunikan kognitif dan sensori.
•      Pada keterlambatan perkembangan akan lebih spesifik pada hambatan perkembangan kemampuan tertentu pada anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar