Tauhid
I.Pengertian Tauhid.
1.
Tauhid berasal
dari kata (akar kata) Wahada – Yuwahidu Tauhidan, Meng-Esa-kan.
2.
Dalam ajaran
islam tauhid mengandung arti : keyakinan akan keesaan Allah dimana keyakinan
ini merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai ajaran islam.
3.
Karena itu
islam dikenla sebagai agama tauhid,agama yang meng-Esa-kan Allah dan sekaligus
memberikan ciri dan identitas pada masyarakat penganut islam dengan sebutan
masyarakat tauhidilah => Masyarakat yang meng-Esa-kan Allah.
4.
Dalam Al-Qur'an
Q.S Al-Baqarah 193. Tertulis kalimat tauhid : Laillahaillaullah (Tiada Tuhan
Selain Allah).
II.Kedudukan Tauhid dalam ajaran
islam.
1.
Dalam ajaran
islam tauhid memiliki kedudukan yang amat penting, dari perjalanan nabi Muhammmad SAW dapat dilihat berapa pentingnya
tauhid tersebut :
a)
Hampir selama
periode Mekkah (13 tahun) rasullullah mengarahkan dakwahnya dan usahanya dalam
pembinaan tauhid.
b)
Dalam setiap
ajarannya rasullullah Saw senantiasa menekankan masalah tauhid, dan tauhidlah
yang diajarkan terlebih dahulu.
2.
Setiap
perbuatan yang bertentangan dengan jiwa tauhid dikategorikan sebagai syirik
(Ilhad), dimana dosa syirik ini (meliputi perbuatan, perkataan, sikap, tingkah
laku) dll dinilai oleh Al-Qur'an Sb :
a)
Sebagai dosa
yang paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT (An-Nisa ayat 48).
b)
Sebagai
kesesatan dan penyelewengan yang paling besar (Paling fatal)(An-Nisa ayat 119)
c)
Menjadi sebab
seorang muslim diharamkan masuk syurga (Al-Mai'idah ayat 72.)
III. Macam-macam Tauhid
1.
Tauhid
Rububiyah -> Kepercayaan/keyakinan bahwa yang menciptakan alam semesta
beserta isinya ini hanyalah Allah sendiri tanpa bantuan dari siapapun. Meyakini
pula bahwa hanya Allah lah yang mengatur dan memelihara alam semesta beserta
isinya seluruhnya.
2.
Tauhid Ubudiyah
-> Meyakini bahwa tidak ada yang berhak mendapat pengabdian (ibadah) kita
selain Allah SWT, namun Allah tidak berhjt dengan ibadah kita. Kita
menyembah/ibadah kepada Allah justru untuk kita sendiri.
3.
Tauhid Uluhiyah
-> Meyakini tidak ada tuhan selain Allah SWT, meyakini sikap-sikapnya yang
Maha Sempurna dari segala kekurangan (Ingat sifat 20.), Baik sifat wajibnya,
sifat mustahilnya dan sifat jaiznya. Serta meyakini bahwa Allah itu Esa dan
tiada sekutu bagi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar